30 Hari Bercerita : Terbit Tenggelam

by - January 04, 2018


#30HBC1804 #30HariBercerita

Tenggelam atau terbit
Bedanya hanya sedikit
Tapi saya selalu suka
Saat-saat cahaya
Datang
Dan hilang
.
Jadi teringat cerita tentang bagaimana hubungan saya dengan fajar dan senja. Sejak kecil saya selalu suka bermain di luar rumah, jika sudah bermain saya akan lupa untuk pulang. Satu-satunya kejadian yang selalu membuat saya ingat untuk pulang adalah senja. Karena bagi saya pada waktu itu, senja adalah gerbang penghubung siang dan malam. Saat transisi itu disebut juga magrib. Bagi anak kecil seperti saya, waktu magrib adalah saat yang menakutkan. Banyak cerita yang telah didoktrinkan sehingga membuat kami yang masih kecil ini tidak berani ada di luar rumah saat senja menjelang. Tetapi setelah kupikir-pikir justru hal itu yang menjadi alarm alami untuk pulang. Sebelum pulang ke rumah saya selalu sempatkan memandangi matahari hilang perlahan dari atas gundukan batu koral yang ada di toko material dekat rumah.
.
Beranjak dewasa, saya pun bekerja di sebuah perusahaan swasta. Pekerjaan saya waktu itu sering kali diminta untuk selesai dalam waktu kurang dari 24 jam. Memang industri ini memiliki ritme siklus yang sangat cepat, karena waktu berhubungan erat dengan uang yang akan dikeluarkan. Tak jarang saya bekerja hingga harus menginap di workshop. Malam hari orang-orang dituntut untuk tetap produktif menyiapkan peralatan yang besok paginya sudah harus dikirimkan ke lokasi bekerja. Pada saat-saat seperti ini saya jadi berteman akrab dengan fajar. Setiap kali saya bekerja dari malam hingga pagi menjelang, saat-saat matahari terbit tidak pernah saya lewatkan dari rooftop atau lantai teratas workshop. Menyaksikan fajar menyingsing menjadi relaksasi tersendiri bagi saya dalam memulai hari.

You May Also Like

0 comments